Feb 12, 2011

Tari Topeng Malang : Kesenian yang terlupakan


"Tari topeng malangan apa sih itu" mungkin begitulah ucapan anak muda sekarang bila ditanya tentang tari topeng malangan. Ya apa mau dikata anak muda sekarang memang kurang bisa menghargai kesenian daerah dan lebih cenderung melihat kesenian itu merupakan kesenian yang kampungan serta mereka lebih membanggakan kesenian barat. Sebagai anak muda sebaiknya kita tahu kesenian daerah dan lebih merasa bangga dengan kesenian daerah, karena kesenian daerah adalah ciri khas kita sebagai bangsa Indonesia. Baiklah aku mau jelasin tentang tari topeng malangan.


Tari topeng malangan adalah tari topeng khas kera ngalam [arti :arek malang/anak malang], tari ini merupakan  hasil perpaduan antara kesenian Jawa Tengah, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing).
Sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Tarian ini sebagai tarian pembuka acara walaupun biasanya sering dibuka dengan tarian Beskalan. Konon, tari topeng sendiri diperkirakan muncul pada awal abad 20-an dan berkembang luas semasa perang kemerdekaan. Tari ini adalah perlambang bagi sifat manusia, karenanya banyak model topeng yang menggambarkan situasi yang berbeda, menangis, tertawa, sedih, malu dan sebagainya.
Biasanya tari ini ditampilkan dalam sebuah fragmentasi hikayat atau cerita rakyat setempat tentang berbagai hal terutama bercerita tentang kisah-kisah panji sehingga bisa disebut dengan kesenian panji. Salah satu sentra perajin tari topeng ada di dusun kedungmonggo sanggar seni Asmoro Bangun Kecamatan Pakisaji kab. Malang, yang dipegang oleh keluarga mbah karimun (95),tapi berhubung mbah mun sudah sepuh dan sakit -  sakitan, kerajinan topeng diwariskan oleh istrinya mbah maryam dan cucunya.

Sayangnya, faktor generasi penerus menjadi faktor utama untuk melestarikan kesenian khas Malang ini. Oleh karena itu kita sebagai anak muda harus lebih cinta dan mau melestarikan kesenian daerah ini agar tidak sampai punah.
 ~Ayo berjuang~

No comments:

Post a Comment