Nov 26, 2017

Sepedahan Sambil Mendengar Kompilasi Rock Indonesia Klasik

Minggu pagi kulepaskan penat dengan mancal sepeda. Untuk rute yang akan dilalui tidak kupikirkan sama sekali, artinya kuasa terserah pada tangan yang menggerakan stir. Sambil bersepeda kusetel lagu kompilasi rock indonesia 1968-1978 yang dirilis sekitar tahun 2011 oleh label negara barat (red. lupa). Album kompilasi ini berjudul Those Shocking Shaking Days yang berisi bermacam genre rock. Mulai dari rock klasik, psikedelik, rock progresif hingga lagu daerah yang diaransemen dengan musik cadas.
Oke, akhirnya setelah persiapan usai aku segera mem-play mp3 player yang sudah uzur yang sudah berisi album kompilasi dengan daya baterai alkalin aaa.
1. Panbers  Haai
Nomor pertama diberikan oleh Panbers, yang dimotori oleh almarhum Benny Panjaitan yang beberapa waktu yang lalu berpulang, semoga dilancarkan jalannya ke surga. Album pertama Panbers tidak berisi lagu-lagu mellow dan cengeng tapi juga berisi lagu-lagu cadas, salah satunya lagi Haai ini. Lagu yang menurut Benny Panjaitan adalah berisi tentang sapaan kepada musisi dunia lain, sebut saja beatles, rolling stones dan led zeppelin. Lagu ini tidak hanya diisi oleh alat musik mainstream tapi juga ada sentuhan sitar pada reff yang serasa dibawa ke tanah hindustan.
2. The Brims  Anti Ganja
Lagu psikedelik ini sarat akan pesan untuk menjauhi obat-obatan terlarang. Sebenarnya lagu ini sangat cocok didengarkan ketika dalam posisi high begitu testimoni dari pendengar di luar negeri. Namun, apa daya personil yang kesemuanya adalah anggotan Brimob tentu saja sangat melarang penggunaan obat-obatan tersebut. Sirine atau teriakan dan ketukan drum yang sangat cepat dan rapat menjadikan lagu ini sangat high diikuti dengan lirik yang berpesan menjauhi ganja. Boleh dibilang lagu ini sangat paradoks seperti judul album Isyana Sarasvati baru-baru ini. Klimaks lagu ini pada saat personil berteriak tidak karuan sambil mengeja gandja. G-A-N-D-J-A.
3. Rollies  Bad News
Bangun Sugito almarhum atau yang lebih dikenal sebagai Gito Rollies adalah yang memberi warna musik funk pada band Rollies. Beliau diakhir hayatnya lebih banyak disibukkan dengan kegiatan keagamaan serta belakon di berbagai film dan sinetron. Alasan beliau untuk rehat dari dunia musik bukan karena menganggap musik haram. Namun, lebih merasa kehidupan di musik sangat banyak sekali mudaratnya. Sebut saja obat-obatan, dunia malam dan serbuan fans yang bisa membuat takabur. Selain itu pernah saya membaca curhatan seorang penikmat musik yang tidak mau mendengarkan musik karena bisa membuat lupa waktu. Lagu ini sangat funky mengingatkan pada James Brown.
4. Shark Move – Evil War
Lirik yang sangat bagus berpesan tentang kejahatan perang dengan irama yang menyenangkan. Sajian melodi yang ritme yang mengalir begitu saja menjadikan lagu ini begitu nikmat. Irama musik pada lagu ini mengingatkan pada lagu wish you were here nya Pink Floyd. Begitu progresif, ceria padahal liriknya terkandung begitu memilukan. Durasi hampir 6 menit tidak begitu terasa karena sajian lagu yang sangat menghibur.
5. Golden Wing  Hear Me
Irama yang sangat teratur dan kadang-kadang keluar dari garis menjadikan lagu ini begitu mengiris perasaan pendengar. Vokalis juga sangat berperan dalam menghidupkan suasana lagu. Menjadikan lagu ini begitu hidup dan terasa dekat. Ketukan drum yang sangat teratur dan kadang meloncat-loncat seakan menambah pilu lagu ini.
6. AKA  Do What You Like
Ucok AKA, sosok rocker yang sangat treatikal ini mengingatkan kita pada Peter Gabielnya Genesis yang sangat treatikal. Rambut kribonya mengingatkan pada Jimi Hendrix sosok musisi yang harus puas diangka 27. Rasanya sulit mencari padaan Ucok AKA untuk 2 abad ini seperti sulitnya mencari sosok Bung Karno. Pesan lagu ini begitu baik, lakukan apa yang kamu suka. Pesan itu seperti mengingatkan pada kita untuk bersenang-senang yang menjadikan kita awet muda. Jangan tanya irama, ritme serta melodi pada lagu ini ikuti saja tanpa peduli sekitar. Do What You Like!
7. Ivos Group  That Shocking Shaking Day
Irama lembut, suara vokalis yang mendayu-dayu membuat saya lupa kalau saya sedang melewati jalan beraspal sempit. Seakan saya dibawa menuju ke padang rumput yang luas lengkap dengan danau yang luas serta buah anggur yang sudah tersaji dipiring. Begitu lembut dan menyenangkan lagu ini membuat siapapun jadi sejenak lupa akan masalah. Lagu ini juga yang menjadikan album kompilasi ini ada. Bila ingin menikmati sejenak dunia yang fana ini putas saja lagu ini kuat-kuat dan resapi musik dan lirik lagu ini pelan-pelan, niscaya akan ada perasaan yang menyenangkan.
8. Ariesta Birawa Group  Didunia Yang Lain
Bagi penggemar ejaan yang telah disempurnakan tak perlu membenarkan ejaan judul lagu ini. Karena lagu ini dirilis sebelum ada revisi eyd, sehingga tulisannya seperti itu. Lagu yang begitu singkat ini diisi dengan intro yang kalem dan menentramkan. Lirik yang sangat meneduhkan juga menambah suasana hening. Bunyi-bunyian perkusi entah gendang entah tabla entah drum juga begitu menyenangkan membuat ritme hidup,
9. Terenchem  Jeritan Cinta
Intro yang menyayat hati dan pikiran, ditambah suasana pilu yang mendalam pada lirik menjadikan lagu ini pas. Pas sebagai lagu galau, namun tidak cengeng, karena musiknya yang sangat aduhai dengan ketukan drum yang meledak-ledak. Ditambah dengan ketukan keyboard dan petikan gitar yang menyayat-sayat. Setelah mendengarkan lagu ini saya menjadi sadar mengapa kepala negara ketujuh begitu mencinta musik rock. Sebagai catatan grup ini berasal dari Surakarta.
10. Benny Soebardja And Lizard  Candle Light
Suasana romantis mana lagi yang mengalahkan suasana kencan dengan candle light. Begitu juga dengan Benny Soebardja yang menangkap fenomena ini dan menuangkan pada sebuah logu yang begitu apik dan sarat makna ini. Untuk musiknya jangan khawatir musik elegan dengan paduan irama yang pas menjadikan suasana romantis. Ditambah suara lembut dari vokalisnya menjadikan keromantisan pada lagu ini paripurna.
Akhirnya sampai juga aku di pasar, tempat transaksi yang pada hari minggu begitu ramai dan padat. Delman lengkap dengan kuda menambah suasana tradisional menjadi lengkap. Setelah itu kulanjutkan kukayuh sepedaku ke jalan besar yang begitu ramai kendaraan besar hilir mudik. Sementara itu mp3 playerku masih saja bernyanyi dan mengajakku untuk tak menghiraukan suasana jalan yang ramai.
11. Super Kid  People
Trio asal kota kembang ini begitu apik membawakan lagu ini. Terlebih dengan irama keyboard yang sangat berirama menjadikan kesan mendalam. Suara vokalis yang sangat mendalam juga menjadikan lagu ini begitu kuat. Suara vokalis latar yang saling bersautan menambah kuat lagu ini. Jangan lupakan ketukan drum dan cabikan bass yang begitu kompak mengatur tempo. Rasanya saya sangat berterimakasih dengan Deddy Dores, Deddy Stanzah dan Jolly Tobing untuk sajian people yang sangat memukau. Semoga dibalaskan kebaikan kepada mereka bertiga.
12. Koes Plus  Mobil Tua
Kasmuri menambah daya gedor pada koes bersaudara sehingga memaksa ketiga saudara untuk mengubah grup menjadi Koes Plus. Suara Kasmuri ditambah dengan ketukannya pada drum yang sangat rancak mengingatkan saya pada drummer eagles yang piawai menggebuk drum sembari menyanyi. Suasana mirip musik melayu atau dangdut menjadikan lagu ini begitu merakyat. Ditambah dengan lirik yang bercerita tentang mobil tua menjadikan merakyatnya lagu ini paripurna.
Di depanku terpampang jalanan menanjak yang tadi kulewati begitu lancar karena tadi sewaktu berangkat jalan itu menurun. Tanpa pikir panjang kubelokkan saja ke jalanan yang lebih landai. Tak apa berputar sedikit asal tidak harus menanjak begitu miring.
13. The Gang of Harry Roesli  Dont Talk About Freedom
Lagu yang sedikit berlirik seakan menyempurnakan tema pada lagu ini. Jangan bicara tentang kemerdekaan pada orde itu, begitulah pesan yang ingin disampaikan oleh almarhum Harry Roesli. Sosok seniman ultra nyentrik ini sewaktu muda saja sudah begitu keras mengkritik pemerintah. Apalagi waktu beliau beranjak tua, tidak sedikitpun menyerah dengan kondisi politik. Beliau pernah ditangkap karena mengganti lirik lagu garuda pancasila secara sembarangan di tempat almarhum Gus Dur. Rasanya sulit mencari pengganti sosok nyentrik ini terlebih untuk sekarang sudah jarang seniman yang berani secara ekstrim dalam mengkritik pemerintah. Sosoknya mengingatkan pada sosok Soe Hok Gie yang tak pernah puas dengan pemerintah.
14. Black Brothers  Saman Doye
Siapa bilang lagu daerah tidak bisa secadas dan semenarik lagu barat maupun berlirik Indonesia. Black Brothers kumpulan orang-orang papua langsung membuktikan dengan menyanyikan lagu Saman Doye. Lagu berbahasa daerah yang sangat memukau dengan irama yang sangat cadas dan menghentak. Musiknya serasa mengajak untuk bergoyang, suara tawa yang terkadang terdengar menambah suasana bahagia. Bahkan, untuk yang tidak mengerti arti lirik ini akan dengan mudah menikmati suasana gembira pada lagu ini.
15. AKA  Shake Me
Rasanya memang tidak perlu kemunafikan untuk bicara bahwa hasrat seksual adalah keinginan yang menggebu pada manusia. Begitulah fenomena yang ditangkap oleh Ucok AKA Harahap almarhum. Begitu apik beliau berpesan pada lagu ini, untuk menjauhi obat-obatan dan bergembira dalam cinta. Ucok dalam lagu ini seolah bicara pada ketiga personil lainnya. Irama dari alat musik yang sangat pas juga menambah suasana bahagia pada lagu ini. Oleh sebab itu tidaklah salah memasukkan dua lagu AKA dalam kompilasi lagu ini.
16. Rasela  Pemain Bola
Sepakbola, judi, gol adalah hal yang disukai dari orang-orang negara ini. Saya pernah menonton film yang bercerita bahwa ada dua hal yang membuat orang suka sepakbola. Pertama karena pertandingan sepakbola begitu seru dan memacu adrenalin. Sedangkan, yang kedua menyebutkan bahwa judi sepakbola sama mendebarkan dengan bermain sepakbola. Rasanya hal tersebut yang ditangkap oleh Rasela, bermain bola sampai capek. Lirik yang berbunyi bola ditendang, penjaga gawang, jatuh terjengkang, gol seolah begitu dekat dengan kita. Bagaimana tidak sepakbola adalah olahraga yang sangat dekat dengan rakyat. Bahkan dengan modal kaleng bekas minuman saja bisa dijadikan bola untuk bermain sepakbola.
17. Freedom of Rhapsodia  Freedom
Berkebalikan dengan lagu Harry Roesli, lirik lagu ini bercerita tentang seseorang yang ingin merdeka dan terbang bagai burung. Menyingung pemerintah rasanya sudah sangat nyeni, begitupun dengan grup ini. Entah bagaimana lagu ini bisa lolos oleh orde waktu itu yang sangat ketat. Untuk irama lagu begitu merdeka, bagaimana tidak bunyi-bunyian yang seenaknya dimainkan pada lagu ini.
18. Rythm Kings  The Promise
Irama yang sangat gembira tersaji pada lagu ini, sayangnya pada menit pertama detik kedua puluh tiga saya sampai di rumah sehingga saya tidak bisa menikmati lagu ini secara utuh.
Sebenarnya ada dua lagu lagi yaitu Uang oleh Duo Kribo dan Pantun Lama oleh Murry (sebelum bergabung dengan Koes Plus). Namun, karena aku sudah sampai rumah sehingga aku tak melanjutkan lagunya. Akhirnya perjalanan sekitar 15 km harus kusudahi dan sekarang saatnya kumenulis rincian perjalan yang melalui jalan rusak, mulus, turunan tajam dan tanjakan.

Nov 20, 2017

Marlina (2017) : Film Koboi Citarasa Lokal


Saya tertarik untuk menonton film ini adalah karena tema yang tidak biasa di perfilman Indonesia. Ya tentu saja suasana old west di lokasi sumba yang terkenal akan padang rumput yang luas serta berbukit-bukit, seolah nampak bagai daerah film old west. Untuk ceritanya sendiri adalah seorang janda yang menjaga harta dan harkat dari buruan 7 perampok kejam. Alasan merampok karena Marlina (Marsha Timothy) baru saja ditinggal suaminya meninggal sehingga, dia tidak mampu membayar biaya pemakaman. Selain itu anak yang baru tujuh bulan dikandungnya terlebih dahulu meninggal, sehingga dia sangat kesulitan untuk membayar utang. Karena itu perampok yang dikomandoi oleh Markus (Egi Fedli) hendak merampok ternak serta 'merampok' kesucian Marlina.

Bagian menarik dari film ini adalah pembagian film menjadi 4, seperti yang terletak pada sub judul film. Bagian-bagian film tersebut mengingatkan saya pada film-film karya Tarantino (Kill Bill, Django Unchained dsb). Serta adanya bagian pengakuan dosa dan drama mengingatkan trilogi Mariachi karya Rodriguez. Saya rasa Garin Nugroho memilih Mouly Surya sebagai sutradara adalah alasan yang tepat. Mengingatkan pada karya fiksi. (2008) karya Mouly Surya berkongsi dengan Joko Anwar. Kedua film Mouly Surya tersebut sama-sama bertema feminisme dan the power of woman.
Sebenarnya film ini adalah buah pikir Garin Nugroho, hanya saja beliau merasa bila film ini lebih tepat bila dikerjakan oleh wanita, agar feelnya lebih terasa. Untuk pecinta film secara umum, janganlah takut pada tema thriller atau suspend pada film ini, karena ada adegan-adegan konyol. Polisi bermain ping pong di polsek, tips dan trik mempermudah kehamilan oleh mama-mama tua adalah beberapa adegan konyol yang terdapat pada Marlina.

Apakah film ini direkomendasikan?

Tentunya bagi pecinta alur lambat, feminisme, suspend, thriller sangat direkomendasikan. Namun, bagi pecinta action, alur yang cepat serta drama khususnya drama percintaan sebaiknya berpikir ribuan kali sebelum menonton film ini




Skor : AAA