Jan 11, 2018

Seramnya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)

Bagi sebagian orang pilkada adalah suatu pesta yang menyeramkan, apalagi kalau ada yang menyebarkan isu2 yang menyinggung SARA. Mereka yang ngomong/nulis seperti itu belum tahu yang namanya ajang hidup mati bernama Pilkades (Pemilihan Kepala Desa). Jauh sebelum pilkada, sudah ada yang namanya pilkades, setahu saya pilkades sudah ada sejak jaman orde baru. Sebagai orang yang tinggal di desa tentunya saya sudah berkali2 memilih calon kepala desa.
Pilkades itu kita tahu orangnya secara langsung, kalau pilkada paling cuman tahu sebatas dari media massa saja. Calon kades tak segan2 membagi2 bantuan, misal kasih fasilitas lapangan badminton 'tanpa syarat', pilkada paling juga orang2 tertentu saja yang dapat. Penasehat/tim kampanye pilkades terdiri dari berbagai macam profesi, dari pemuka agama, dukun, ahli marketing dsb.
Pas Hari H pilkades bukan hanya kades yang di adu, terkadang ilmu penasehatnya juga di adu. Tak jarang saya dengar ada yg sampai jatuh miskin saat dirinya tak terpilih menjadi kades. Di tempat saya dulu ada calon kades yg akhirnya meninggalkan desa karena tidak jadi. Pilkades adalah pertaruhan harta, pengaruh dan mental sehingga hanya seorang yang benar2 memiliki kesemuanya itu.
Oh ya, kades itu tidak digaji, kades akan mendapatkan tanah desa yang dapat digarap selama menjabat menjadi kades. Tapi beberapa tahun terakhir kades digaji negara, walaupun kades bukan pns.
makanya kalau orang ribut2 pilkada, saya rasa mereka belum pernah melihat bagaimana proses pemilihan kepala desa.
~rahayu~

No comments:

Post a Comment