Jan 8, 2018

Insidious the Last Key (2018) : Terinspirasi Film Danur


Berawal dari chat wa dari ketua sharing movie kaskus regional malang untuk ajakan nonton midnight. Akhirnya aku ikut saja, lantaran gratis ~hehe.

Akhirnya ba'dha maghrib aku berangkat ke rumah sang empunya thread sharing movie kaskus regional malang. Karena rumah yang berada di malang selatan dan malam minggu biasanya jalanan malang macet. Maka hamba baru tiba sekitar jam setengah delapan di rumah sang ketua.

Sekitar jam 10 malam ada anggota yang juga ikutan nobar insidious the last key. Sekitar jam setengah 12 kami bertiga berangkat ke dinoyo cineplex yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah ketua.

Karena malam akhirnya kami parkir di lantai 3, naik satu lantai lagi untuk menuju bioskop movimax dinoyo cineplex. Untuk menunggu film kami bertiga duduk dulu di lobi yang sudah disediakan. Tak lupa aku ke wc untuk menuntaskan hajat buat air kecil. Sekitar 5 menit sebelum film mulai ada satu lagi anggota yang juga ikut nobar.

Akhirnya langsung menuju bioskop dan menonton film insidious ini.

***

Kesan setelah menonton film ini rasanya ya biasa saja, tak ada yang istimewa. Malah aku jadi ingat film Danur (2017) yang dibintangi prilly.

Karena memang film ini konsep dan ceritanya mirip sekali. Pertama Elize di insidious adalah indigo yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. Bedanya disini Elize ketakukan dengan hadirnya makhluk tersebut. Berbeda dengan Prilly eh Risa yang berteman baik dengannya. 

Kedua, Elize di akhir cerita masa kecilnya diajak menuju ke suatu tempat dengan membuka kunci ghaib. Sedangkan Risa diajak teman-temannya untuk ikut ke dunia mereka. Ketiga Elize kembali lagi ke rumah masa kecilnya untuk menyelediki penampakan tak kasat mata yang mengganggu pemilik rumah baru. Risa juga kembali lagi ke rumah masa kecilnya untuk menemani setan  neneknya yang sakit. Bedanya Elize datang ketika sudah tua, sedangkan Prilly Risa datang saat ibu-ibu remaja baru lulus sma.

Keempat, Elize akhirnya bisa membantu keluarganya dengan masuk ke dunia tak kasat mata. Begitupun dengan Risa yang berhasil menyelamatkan adiknya. Bedanya hanyalah cara masuknya saja. Kelima, Elize dibantu roh ibunya dalam penyelematan keluarganya, sedangan Risa dibantu roh teman-teman masa kecilnya.

Nah, kan maka dari itu aku curiga jangan-jangan kru film insidious the last key ini habis nonton danur dan akhirnya membuat konsep yang mirip. Untuk jumpscare film ini benar-benar bikin melek, mata yang tadinya ngantuk jadi melek lebar karena kaget. Untuk jumpscarenya mirip-mirip film karya maestro film horor indonesia Mister Master Nayato. Aku curiga lagi kalau kru film, khususnya sutradaranya adalah salah satu murid master nayato.

Untuk kesimpulannya apakah film ini layak nonton, kalau gratis nonton saja. kalau bayar ya tak apa di tonton kalau pingin melek atau biar bisa pelukan sama pacar. ~hehe

1 comment: