Jan 12, 2018

Memaknai Quran Sesuka Hati

Saat bulan ramadan, salah satu momen yang ditunggu-tunggu adalah tadarus. Tadarus adalah kegiatan membaca quran selepas tarawih. Selain itu, ada juga kegiatan mencari kandungan di dalam quran. Mungkin sekarang semua orang bisa dengan mudah menerjemahkan quran. Cukup dengan membuka google translate atau dengan mencari di kolom pencarian google. Tapi, untuk memahami quran tidak cukup hal yang seperti itu. Ada sebuah metode, cara yang cukup mudah dengan mencari terjemahan quran yang dilakukan oleh Bapak Quraish Shihab. Selain itu, bisa juga dengan membaca buku quran jalalain versi bahasa indonesia yang bisa di beli di toko buku. Tapi, kalau itu masih belum cukup coba datang ke pondok pesantren atau ke pusat kajian quran, maka sudah bisa memahami quran dengan mudah. Bagi yang agak malas melakukan itu semua, disini saya akan mencoba memberi tutorial cara memahami quran.
Pertama, adalah ayat-ayat quran itu dibagi dalam dua macam yaitu surat makiyyah dan surat madaniyyah. Ayat makiyyah adalah ayat yang turun di mekah atau sebelum Nabi hijrah, sedang ayat madaniyyah adalah ayat yang turun di madinah atau setelah nabi hijrah. Kedua kandungan tentu saja berbeda. Bila di ayat makiyyah lebih menitik beratkan pada hubungan manusia dengan pencipta, maka di ayat madaniyyah lebih menitik beratkan pada hubungan manusia dengan manusia. Jadi langkap pertama dalam memahami quran adalah dengan melihat jenis ayatnya.
Kedua, ketahui asbabun nuzul atau latar belakang ayat tersebut diturunkan. Dalam setiap ayat quran yang turun pastilah ada suatu peristiwa yang melatar belakanginya. Misalkan ayat pertama yang turun al-alaq 1-5 dimana perintah untuk belajar diturunkan, latar belakang diturunkan ayat tersebut lantaran di zaman itu jazirah arab sedang dilanda zaman jahiliyah atau zaman kebodohan.
Ketiga, setiap ayat di quran itu saling behubungan dan berkesinambungan. Misalkan albaqarah 183 yaitu perintah tentang puasa di bulan ramadan, bersambung dengan albaqarah 184 yang menjelaskan tata cara berpuasa. Sehingga, dalam memahami quran tidak bisa ayat perayat.
Keempat, baca-baca dan baca lagi ketiga unsur di atas beserta terjemahan quran. Karena memahami quran tidak cukup satu atau dua kali membaca, tapi butuh berkali-kali.
Akhir kata, selamat belajar dan mengaji.

No comments:

Post a Comment